Berita OPD

Sosialisasi Pola Konsumsi Pangan B2SA: Langkah Konkret Pangandaran Menuju Generasi Sehat Bebas Stunting

Sosialisasi Pola Konsumsi Pangan B2SA: Langkah Konkret Pangandaran Menuju Generasi Sehat Bebas Stunting

Pangandaran — Sebagai bagian dari upaya mengatasi permasalahan stunting di daerah, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) pada Kamis, 28 November 2024. Kegiatan ini berlangsung di MTs dan MA Yayasan Bina Hasanah (YBH) Cimindi, salah satu desa lokus stunting tahun ini, yang menjadi sorotan utama dalam program pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran gizi di kalangan pelajar.

 

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Plt. Sekretaris DKPKP Kabupaten Pangandaran, Kasie Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, Koordinator Wilayah Cigugur Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran. Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama dalam mendorong penerapan pola konsumsi pangan sehat di lingkungan pendidikan. Turut hadir pula Kepala MA dan MTs YBH Cimindi, Technical Assistant Stunting Kabupaten Pangandaran yang mewakili Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran, serta narasumber utama, Ibu Dwiana Destya Putri, S.Gz, Kepala Instalasi Gizi RSUD Pandega Pangandaran.

 

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Kepala MA YBH Cimindi, Bapak Nandar Kusnandar, yang menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah positif dalam membangun kesadaran gizi di kalangan siswa. Sambutan selanjutnya diberikan oleh Bapak Dede Supendi, Koordinator Wilayah Cigugur Disdikpora, yang menekankan pentingnya peran pendidikan dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan. Bapak Hj. Akhmad Rifai, Kasie Pendidikan Madrasah Kemenag Pangandaran, juga turut memberikan arahan tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya mencegah stunting.

 

Dalam sesi utama, Ibu Dwiana Destya Putri menyampaikan materi terkait konsep pola konsumsi B2SA yang meliputi pentingnya asupan gizi yang beragam, seimbang, dan aman; diversifikasi pangan; dan penerapan Pedoman Gizi Seimbang. Pemaparan ini mendapat respons positif dari siswa yang hadir, terlihat dari antusiasme mereka saat mengikuti sesi tanya jawab dan kuis interaktif. Tidak hanya itu, sebanyak 300 siswa mendapatkan paket makanan B2SA, yang disiapkan khusus untuk menunjukkan langsung bagaimana pola konsumsi sehat dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Suasana semakin semarak ketika sesi makan bersama berlangsung. Siswa menikmati hidangan yang telah disiapkan dengan tertib, mencerminkan penerapan nyata dari konsep B2SA. Selain itu, pembagian leaflet edukasi turut memperkuat pemahaman peserta mengenai pentingnya diversifikasi pangan dan pola makan sehat.

 

Kegiatan ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan upaya konkret dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pola konsumsi pangan yang sehat dan beragam. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan program ini dapat menjadi langkah awal untuk menginisiasi program serupa di masa depan, demi menciptakan generasi emas yang bebas stunting pada tahun 2045.

 

Dukungan penuh dari berbagai instansi, seperti DKPKP, Dinas Kesehatan, dan Disdikpora, mencerminkan sinergi yang solid dalam menghadapi tantangan gizi di Pangandaran. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pola konsumsi pangan yang sehat dan seimbang (Hakim).