Profil Kabupaten Pangandaran
Kabupaten Pangandaran terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari : Kecamatan Parigi, Kecamatan Cijulang, Kecamatan Cimerak, Kecamatan Cigugur, Kecamatan Langkaplancar, Kecamatan Mangunjaya, Kecamatan Padaherang, Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih. Ibu Kota Kabupaten Pangandaran berkedudukan di Kecamatan Parigi.
Dengan potensi yang besar dibidang pariwisata maka misi Kabupaten Pangandaran yaitu “Kabupaten Pangandaran Pada tahun 2025 menjadi kabupaten pariwisata yang berkelas dunia, tempat tinggal yang aman dan nyaman berlandaskan norma agama.
- Luas Wilayah
- Batas Wilayah
- Penduduk
- Pariwisata
- Pertanian
- Perikanan
- Peternakan
- Kehutanan
Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Pangandaran yaitu 168.509 Ha dengan luas laut 67.340 Ha. Kabupaten Pangandaran memiliki panjang pantai 91 Km.
Batas Wilayah
No. Arah Batas Wilayah 1 Utara Kabupaten Ciamis : (1). Kecamatan Banjarsari : Desa Ciulu, Pasawahan, Cikupa. (2). Kecamatan Pamarican : Desa Sidarahayu, Purwadadi, Sidamulih.
Kabupaten Tasikmalaya : (1). Kecamatan Karangjaya : Desa Citalahab. (2). Kecamatan Cineam : Desa Cisarua 2 Timur Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah : (1). Kecamatan Kedungreja : Desa Tambaksari, Sidanegara, Rejamulya. (2). Kecamatan Patimuan : Desa Sidamukti, Patimuan, Rawaapu, Cinyawang, Purwodadi 3 Barat Kabupaten Tasikmalaya : (1). Kecamatan Cikatomas : Desa Pasanggrahan. (2). Kecamatan Panca Tengah : Desa Neglasari, Tawang, Panca Wangi, Mekarsari. (3). Kecamatan Cikalong : Desa Cimanuk. (4). Kecamatan Salopa :Desa Mulyasari 4 Selatan Samudera Indonesia.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2014, perempuan berjumlah 212.022 jiwa dan laki-laki berjumlah 210.564 jiwa. Dengan perincian sebagai berikut :
Usia | Laki | Perempuan | Jumlah |
---|---|---|---|
0 – 5 | 13.367 | 28.030 | 41.397 |
5 – 14 | 36.815 | 34.979 | 71.794 |
15 – 44 | 103.503 | 104.395 | 207.898 |
45 – 64 | 49.687 | 49.783 | 99.470 |
65+ | 16.715 | 18.596 | 35.331 |
Jumlah Total | 455.890 |
Pariwisata
Potensi terbesar yang dimiliki Kabupaten Pangandaran adalah pariwisata baik objek wisata pantai maupun sungai. Terdapat banyak objek wisata favorit baik oleh turis mancanegara maupun domestik. Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Pangandaran yaitu : pantai pangandaran, taman wisata alam (cagar alam pananjung), pantai batu hiu, pantai batu karas, pantai madasari, pantai karapyak, dan wisata sungai yaitu cukang taneuh (green canyon), citumang, santirah. Tersedia fasilitas hotel dengan kelas yang bervariasi dan cukup lengkap, restoran dan tempat hiburan lainnya.
Pertanian
Selain potensi parawisata ternyata Kabupaten Pangandaran juga memiliki potensi pertanian yang cukup memadai. Luas sawah di Kabupaten Ciamis berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis pada Tahun 2012 tercatat 51.903 Ha dan 26 persen ada di Kabupaten Pangandaran atau sekitar 13 ribu Ha dengan sawah irigasi dan tadah hujan.
Pertanian tanaman padi (sawah dan ladang) merupakan komoditas utama di sektor pertanian. Data produksi tanaman padi (sawah dan ladang) tahun 2012 Kabupaten Ciamis tercatat 688.891 ton dan 31 persen disumbang dari produksi Kabupaten Pangandaran atau mencapai 214.044 ton. Sub sektor pertanian palawija Kabupaten Pangandaran juga tidak kalah potensial untuk ditingkatkan dengan jumlah produksi pada tahun yang sama dengan komoditas unggulan jagung 6.152 ton, ubi kayu 11.300 ton, ubi jalar 2.520 ton, kacang tanah 752 ton, kacang kedelai 2.084 ton, kacang hijau 725 ton dan komoditas lainnya. Belum lagi potensi komoditas hortikultura yang bisa dikembangkan.
Perikanan
Luas areal pemeliharaan ikan pada tahun 2012 di Kabupaten Pangandaran untuk tambak sebesar 44 Ha, kolam/empang 339 Ha, sawah 18,30 Ha. Ditinjau dari jumlah produksi ikan menurut tempat pemeliharaan/penangkapan di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2012 yaitu perikanan laut 2.219,91 ton, Tambak 687,8 ton, kolam 2.767,38 ton, sawah 40 ton. Sedangkan nilai produksi ikan laut hasil penangkapan nelayan yang masuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pada tahun 2012 mencapai 2.220 ton dengan nilai 43,03 milyar. Sebuah potret potensi perikanan yang menjanjikan untuk dikelola dan mampu meningkatkan taraf hidup penduduk Kabupaten Pangandaran.
Peternakan
Populasi ternak besar dan kecil di Kabupaten Pangandaran Tahun 2012 terhitung, yaitu sapi 26.807 ekor, kerbau 2.321 ekor, kuda 91 ekor, domba 95.062 ekor, dan kambing 49.438 ekor.
Kehutanan
Luas hutan Kabupaten Ciamis tersebar di beberapa BKPH/RPH meliputi Ciamis (Madati, Cikoneng, Panjalu, Kawali); Banjar Utara (Gadung, Bunter, Rancah); Banjar Selatan (Pamarican, Cicapar, Banjarsari); Pangandaran (Kalipucang, Pangandaran, Cisaladah) dan Cijulang (Parigi, Cigugur, Langkap). Luas hutan baik yang sudah dikukuhkan maupun yang belum seluas 28.898,73 Ha. PKPH/RPH wilayah Cijulang memiliki luas hutan terluas yaitu sebesar 9.299,88 Ha yang tersebar di kecamatan Cijulang, Parigi, Cigugur, dan Langkaplancar. Hutan terluas berada di gunung Gadung, Cigugur yang mencapai 3.168,9 Ha. Selain hutan yang dikelola PKPH/RPH, terdapat pula hutan rakyat sebesar 31.707,44 Ha yang tersebar di 36 kecamatan. Hutan rakyat terluas berada di Kecamatan Kalipucang yaitu sebesar 3.599 Ha.

455.890
Jumlah Penduduk
168.509
Luas Wilayah
28.899
Luas Hutan
15
Hard Workers
Sumber : BPS (2018)
Bupati dan Wakil Bupati

BUPATI
Nama | : | HJ. CITRA PITRIYAMI, S.H |
TTL | : | CIAMIS, 21 Juli 1983 |
JENIS KELAMIN | : | WANITA |
AGAMA | : | ISLAM |

WAKIL BUPATI
NAMA | : | H. INO DARSONO |
TTL | : | CIAMIS, 25 April 1964 |
JENIS KELAMIN | : | PRIA |
AGAMA | : | ISLAM |
VISI DAN MISI KABUPATEN PANGANDARAN
VISI
"PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN UNTUK MEWUJUDKAN WISATA PANGANDARAN MENDUNIA DENGAN MENITIKBERATKAN PADA PENDIDIKAN AGAMA DAN KARAKTER"
MISI
Mempermudah akses dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan;
Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan;
Meningkatkan kesejahteraan sosial dan perekonomian, serta penguatan dan pemberdayaan desa.
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas infrastruktur yang berkelanjutan;
Mewujudkan penataan pariwisata yang aman, nyaman dan berkesinambungan;
Meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan, dan nasionalisme melalui penguatan pendidikan agama dan wawasan kebangsaan;
Mewujudkan kemandirian ketahanan pangan;
Meningkatkan birokrasi yang bersih dan melayani;
Arti Lambang dan Motto
Lambang Daerah Kabupaten Pangandaran tersusun atas bagian-bagian dengan perincian serta mempunyai gambar dan makna sebagai berikut :

- Perisai
- Tulisan
- Bintang
- Kujang
- Pohon Kelapa
- Gunung
- Pondasi
- Benteng
- Gelombang
- Raflesia
- Pita
- Motto
Perisai
Perisai dengan warna biru melambangkan kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan yang merupakan keinginan atau tujuan utama masyarakat Kabupaten Pangandaran. Selain itu, warna biru juga melambangkan daerah perairan pesisir yang merupakan daerah pariwisata, dengan ukuran (skala 1 : 2), terdiri dari :
- Tinggi 17 cm
- Lebar bahu kiri 7 cm dari titik tengah
- Lebar bahu kanan 7 cm dari titik tengah
Mengandung arti 17 Juli 2007 sebagai deklarasi pembentukan Kabupaten Pangandaran
Tulisan KAB. PANGANDARAN
- Simbol : identitas Kabupaten Pangandaran
- Warna : putih
- Ukuran huruf : jarak dari garis teratas ke tulisan 17 mm (skala 1 : 2)
- Tinggi 8 mm (skala 1 : 2)
- Lebar 45 mm (skala 1 : 2)
- Disatukan menjadi 17 Agustus 1945 yang merupakan tanggal berdirinya NKRI
- Dalam kondisi dan situasi tertentu dapat ditulis KABUPATEN PANGANDARAN.
Bintang
Bintang berwarna kuning melambangkan keyakinan yang tinggi masyarakat Kabupaten Pangandaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Kujang
Kujang simbol pusaka Padjadjaran khas Jawa Barat, terhadap 5 lubang yang melambangkan 5 sila dasar Negara Indonesia. Kujang berwarna kuning, merah, hitam, melambangkan ketentraman, keberanian, dan kemakmuran.
Pohon Kelapa
Gambar pohon kelapa melambangkan sumber daya alam di Kabupaten Pangandaran, yaitu tanaman yang memiliki nilai ekonomi mulai dari buahnya, daunnya, pohonnya, dan sabutnya.
Gunung
Melambangkan sebagian wilayah Kabupaten Pangandaran terdiri dari pegunungan, dengan warna hijau melambangkan kesuburan tanah di wilayah Kabupaten Pangandaran, sehingga berbagai tanaman tropis tumbuh dengan baik di seluruh kawasan Kabupaten Pangandaran.
Pondasi
Pondasi berjulah 25 merupakan simbol dasar kekuatan cikal bakal berdirinya Kabupaten Pangandaran yakni tanggal 25 Oktober 2012.
Benteng
Benteng berjumlah 10 melambangkan kekuatan persatuan dan kesatuan yang merupakan kekuatan pertahanan masyarakat Kabupaten Pangandaran. Simbol benteng berjumlah 10 merupakan bulan awal berdirinya Kabupaten Pangandaran.
Gelombang
Gelombang 12 berwarna putih, melambangkan sumber daya alam perairan Kabupaten Pangandaran berupa laut, sungai, kolam, tambak dan rawa. Gelombang air sebanyak 12 berwarna putih menunjukan tahun pembentukan Kabupaten Pangandaran.
Bunga Raflesia
Bunga Rafflesia berkelopak 5 berwarna merah melambangkan keabadian dan keadilan yang merata berdasarkan Pancasila sebagai cita - cita bersama.
Pita
Gambar pita berwarna kuning melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Pangandaran.
"JAYA KARSA MAKARYA PRAJA"
- Jaya adalah kemenangan atau keunggulan
- Karsa adalah ide - ide atau daya cipta yang selalu unggul dan sukses dalam pembangunan
- Makarya adalah mendirikan, membangun, mengerjakan hasil pekerjaannya indah megah
- Praja adalah Negara atau Negeri dan Pemerintahan yang kuat, tegar dan tangguh
Makna motto "Jaya Karsa Makarya Praja" adalah bahwa pembangunan Kabupaten Pangandaran lahir dari ide - ide dan aspirasi masyarakat Kabupaten Pangandaran.
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Pangandaran
-
TAHUN 1819 - 1839
Nama Pangandaran yang sekarang dipakai nama Kabupaten, awalnya merupakan nama sebuah Kecamatan/Kewadanan yang menjadi bagian dari wilayah Kab. Ciamis. Hal tersebut terungkap dalam sejarah pembangunan jembatan kereta api Cikacepit dan terowongan Wihelmina di daerah Kalipucang oleh R. Adipati Adikusumah atau Kanjeng Prebu
-
TAHUN 1992
Tokoh masyarakat Cijulang bernama H. Abdul Gofar (anggota DPRD Ciamis periode 1999-2004) mendapatkan informasi tentang konsep pemekaran Pesisir Selatan Jabar dari warga Cikubang, Desa Selasari, Kec. Parigi yang menjadi pejabat di Kotamadya Tanggerang bernama H. Affandi Permana. Informasi H. Affandi Permana kepada H. Abdul Gofar ketika itu, bahwa Bappeda Jabar berencana melakukan pemekaran wilayah di Jabar Selatan yang meliputi pesisir Ciamis Selatan dan Tasikmalaya Selatan.
-
TAHUN 2004
PMP (Paguyuban Masyarakat Pakidulan) menyelenggarakan deklarasi pemekaran Kab. Ciamis Selatan di Ds. Karangbenda Kec. Parigi (Minggu, 18 Juli 2004). Setelah deklarasi, PMP mengadakan pertemuan di Cirebon dengan H. Affandi Permana (Kamis, 5 Agustus 2004). Hal yang dibicarakan di Cirebon, tentang pengajuan proposal pemekaran (07/PMP/IX/2004) untuk diserahkan kepada Bupati dan ketua DPRD Ciamis (Sabtu, 2 Oktober 2004).
-
TAHUN 2007
"Cunduk waktu nu Rahayu, datang Mangsa nu Utama", deklarasi Pembentukan Kab. Pangandran digelar, Selasa 17 Juli 2007. Kawasan Star trush, menjadi saksi bisu perhelatan akbar yang dihadiri masyarakat tidak kurang dari 35 ribu orang. Masa yang datang dari 10 kecamatan, Padaherang, Mangunjaya, Kalipucang, Pangandran, Sidamulih, Cigugur, Cimerak, Parigi, Cijulang dan Langkaplancar.
-
TAHUN 2008 - 2009
Sembilan bulan sejak usulan Pembentukan Kab. Pangandaran diserahkan, DPRD Kab. Ciamis menyetujui Pembentukan Kab. Pangandaran yang dituangkan dalam SK Ketua DPRD No 188.4/Kep.13/DPRD/2008 (Senin, 12 Mei 2008). Setahun setelah DPRD Kab. Ciamis memberikan persetujuan, Bupati Ciamis mengeluarkan SK Bupati Ciamis No: 135/Kpts.47-huk/2009 tentang persetujuan pembentukan calon Kab. Pangandaran.
-
TAHUN 2009 - 2010
“Ninggang hade dipoena”, Gubernur dan Ketua DRPRD Jawa Barat memberikan persetujuan tentang Pembentukan Kab. Pangandaran yaitu dengan diterbitkanya SK Gubernur No 130/Kep.1503-Otdaksm/2009 dan ditindaklanjuti dengan usulan Pembenrtukan Kab. Pangandaran Kepada Presiden RI yang dituangkan melalui SK Gubernur 130/3949/Otdaksm/2009. Disisi lain pimpinan DPRD Jawa Barat juga memberikan persetujuan dengan mengeluarkan SK DPRD Provinsi Jawa Barat No 135/Kep.DPRD-23/2010.
-
TAHUN 2012
Puncak perjuangan mewujudkan Kab. Pangandaran terjadi dalam Sidang Paripurna DPR RI yaitu disahkanya Undang-undang No 21 tahun 2012 tentang penetapan daerah otonom baru Kab. Pangandaran, Rabu 25 Oktober 2012. Sidang Paripurna dipimpin Ketua DPR RI (Marzuki Ali). Hadir sebagai peserta siding yaitu Ketua Komisi II DPR RI (Agun Gunanjar Sudarsa), Mentri Dalam Negeri (Gamawan Fauzi), Mentri Hukum dan Perundang-undangan (Amir Syamsudin). Turut menyaksikan jalanya siding, jajaran Presidium Pembentukan Kab. Pangandaran yaitu H. Supratman, B.Sc (Ketua), H. Adang Hadari (Bendahara), H. Yos Rosby (Wakil Bendahara), Andis Sose (Sekretaris), sejumlah angota DPRD Kab. Ciamis, dan ratusan masyarakat dari berbagai daerah di wilayah Kab. Pangandaran.
-
TAHUN 2013
Pasca Kab. Pangandaran ditetapkan menjadi daerah otonom, Mentri Dalam Negeri melantik pejabat Bupati Pangandaran (Senin, 22 April 2013). Mengisi jabatan tersebut yaitu Dr. Drs. H. Endjang Naffandy, M.Si. Tugas yang diemban pejabat Bupati Pangandaran jilid 1 diantaranya menyusun Struktur Organisasi Perangkat Daerah, mengangkat pejabat untuk mengisi perangkat daerah, memfasilitasi terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), memfasilitasi berlangsungnya Pemilihan Bupati dan wakil Bupati Pangandaran.
-
TAHUN 2015
Karena masa jabatan, Dr. Drs. H. Enjang Naffandy, M.Si., berakhir kemudian diganti oleh Drs. H. Daud Achmad. Pejabat Bupati Pangandaran jilid II dilantik Rabu, 22 April 2015 oleh Gubernur Jawa Barat atas nama Mentri Dalam Negeri. Tugas yang diemban Drs. H. Daud Achmad melanjutkan program sebelumnya, terutama memfasilitasi berlangsungnya Pemilihan Umum Kepala Daerah pertama di Kab. Pangandaran (Rabu, 9 Desember 2015). Tugas yang berada di pundak pejabat Bupati Pangandaran jilid 2 sangat strategis, karena akan menentukan terpilihnya pemimpin pemerintah Kab. Pangandaran masa jabatan 2015-2020.
-
TAHUN 2016
Seiring dengan terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati hasil Pilkada Tahun 2015 yang dipilih langsung oleh rakyat yaitu pasangan H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat dan secara resmi menjabat pada (17 Februari 2016) periode masa jabatan 2016-2021 dengan mengemban tugas mewujudkan Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata berkelas dunia.
Sejarah Kepala Daerah Kabupaten Pangandaran

DR. DRS. H. ENJANG NAFFANDY, M.SI.
Sebagai Penjabat Bupati Pangandaran pertama yang menjabat selama dua periode.

H. DAUD ACHMAD
Sebagai Penjabat Bupati Pangandaran Kedua.

H. JEJE WIRADINATA
Sebagai Bupati Pangandaran pertama yang dipilih secara langsung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2016.

H. ADANG HADARI
Sebagai Wakil Bupati Pangandaran pertama yang dipilih secara langsung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

DR. H. DANI RAMDAN, MT
Sebagai Penjabat Sementara Bupati Pangandaran

DRS. H. KUSDIANA, M.M
Sebagai Plh Bupati Pangandaran

H. JEJE WIRADINATA
Sebagai Bupati Pangandaran Masa Jabatan 2021 - 2026

H. UJANG ENDIN INDRAWAN
Sebagai Wakil Bupati Pangandaran Masa Jabatan 2021 - 2026

DRS. BENNY BACHTIAR, M.SI.
Sebagai Penjabat Sementara Bupati Pangandaran

HJ. CITRA PITRIYAMI, S.H.
Sebagai Bupati Pangandaran Masa Jabatan 2025 - 2030

H. INO DARSONO
Sebagai Wakil Bupati Pangandaran Masa Jabatan 2025 - 2030