Berita OPD

Pemda Pangandaran Masih Menunggu Hasil Swab Test, Terkait Warganya yang Meninggal di RSUD Banjar

Pemda Pangandaran Masih Menunggu Hasil Swab Test, Terkait Warganya yang Meninggal di RSUD Banjar

HUMAS - Terkait meninggalnya salah seorang warga Kabupaten Pangandaran di RSUD Kota Banjar pada hari Minggu 5/4/2020 kemarin, Pemkab Pangandaran belum bisa mengumumkan karena masih menunggu hasil swab test.

 

Hal ini disampaikan Bupati Pangandaran usai rapat terbatas pencegahan dan penanganan penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Pangandaran, Senin, 6/4/2020, di Aula Setda Pangandaran.

"Sampai hari ini kita belum bisa mengumumkan apakah jantung atau covid-19, menunggu hasil swab test", ujarnya.

 

Beliau mengatakan sampai dikebumikannya almarhum, beliau mengetahui bahwa almarhum sakit jantung, namun pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Sampai dengan laporan kemarin meninggal adalah jantung, tetapi kita takut itu penyakit penyertaan maka hari kedua sudah dilakukan swab test", tambahnya.

 

Beliau pun telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan rapid test terhadap pihak-pihak terkait lainnya.
" Kita juga bergerak cepat pada waktu itu, begitu tanda-tanda di rujuk ke Banjar maka saya perintahkan keluarganya di rapid test", jelasnya.

 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan drg. Yani Achmad Marzuki mengatakan kronologis awal rujukan merujuk ke rumah sakit adalah kardiomegali.
"Untuk kronologis awal saya sudah koordinasi dengan dokternya, itu kardiomegali atau pembengkakan jantung", katanya.

 

Lanjutnya karena terdapat sesak nafas, maka dilakukan isolasi dan swab test.
"Paru-parunya bersih, karena ada sesak hanya di isolasi kemudian dilakukan swab test, hasil swabnya sampai saat ini belum ada", ujarnya.

 

Ia pun akan terus melakukan koordinasi dengan pihak RSUD Kota Banjar.
"Nanti saya lagi menunggu hasil swab test dan hasil keterangan dari RSUD Kota Banjar, saya koordinasi terus dengan Rumah Sakit Kota Banjar", tambahnya.

 

Mengenai pemakaman, ia menyampaikan bahwa itu Standar Operasional Prosedur (SOP)-nya.
"Memang tata cara pemakaman di dalam isolasi harus dilakukan sesuai aturan Standar Oprasional Prosedur (SOP)", katanya.

 

Pasien sendiri sebelumnya merupakaan rujukan dari klinik ke Puskesmas Parigi, dari Puskesmas Parigi dirujuk ke RSUD Kota Banjar. (adesoed)

 

 

Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan
AGUS SUPRIATNA. SH.