Berita OPD

BUPATI PANGANDARAN AJAK MASYARAKAT PERKUAT KESIAPSIAGAAN MELALUI KAMPUNG SIAGA BENCANA

BUPATI PANGANDARAN AJAK MASYARAKAT PERKUAT KESIAPSIAGAAN MELALUI KAMPUNG SIAGA BENCANA

Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana. Hal ini disampaikan oleh Bupati Pangandaran, Hj. Citra Pitriyami, S.H., dalam sambutannya pada acara penutupan kegiatan Kampung Siaga Bencana (KSB) tahun 2025 yang digelar di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Rabu (5/11/2025).

 

Acara tersebut turut dihadiri oleh Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Pangandaran, Unsur Forkopimcam Cijulang, Kepala Desa Kondangjajar, serta berbagai organisasi penggerak masyarakat dan organisasi binaan pemerintah bidang kebencanaan.

 

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa meskipun Kabupaten Pangandaran memiliki kekayaan alam yang luar biasa, potensi bencana alam di wilayah ini juga cukup tinggi. Berdasarkan kajian proyeksi bencana yang diterbitkan BNPB untuk tahun 2022–2026, terdapat beberapa jenis bencana dengan kelas bahaya tinggi, di antaranya banjir ,banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi .


Selain itu, bencana kebakaran hutan, likuifaksi, dan gempa bumi juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah.


Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus berupaya mengurangi risiko bencana melalui berbagai program dan intervensi, seperti peningkatan kapasitas aparatur kebencanaan, pengadaan alat deteksi dini, pembangunan infrastruktur mitigasi, serta penyaluran bantuan sosial.

“Namun, peran pemerintah saja tidak cukup. kesadaran dan gotong royong masyarakat merupakan pilar utama dalam penanggulangan bencana. masyarakat bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga pelaku aktif mulai dari identifikasi risiko, penyusunan rencana aksi, hingga pelaksanaan di lapangan,” ujar Bupati.

 

Bupati juga menyinggung isu potensi bencana megathrust yang dapat memicu tsunami dengan ketinggian 18 hingga 20 meter di wilayah selatan jawa. dengan waktu evakuasi yang hanya sekitar 30 menit setelah peringatan tsunami diberikan, kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor penentu keselamatan.

“kita yakin setiap bencana adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa. namun, kita juga wajib berikhtiar dan mempersiapkan diri sebaik mungkin terhadap segala kemungkinan,” imbuhnya.

 

Melalui kegiatan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Kondangjajar, Bupati berharap masyarakat semakin sadar dan terlatih dalam menghadapi potensi bencana di lingkungannya masing-masing. program ini juga menjadi bukti sinergi nyata antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesiapsiagaan bersama.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, kita wujudkan pangandaran yang lebih tangguh terhadap bencana, demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” tutup bupati.

 

Kampung Siaga Bencana ini merupakan inisiatif dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang bertujuan untuk membentuk komunitas masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi bencana di tingkat desa atau kelurahan.

 

Tujuan Utama Kampung Siaga Bencana (KSB):
1.    Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang potensi bencana di wilayahnya.
2.    Mengurangi risiko dan dampak bencana melalui kesiapsiagaan komunitas.
3.    Membangun sistem tanggap darurat berbasis masyarakat.
4.    Memperkuat koordinasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga/organisasi terkait kebencanaan.

 

Bagian Prokopim dan Komunikasi Pimpinan

Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran