Artikel

Realisasi Investasi PMA dan PMDN Januari–September 2018 Naik 4,3%

Realisasi Investasi PMA dan PMDN Januari–September 2018 Naik 4,3%

Jakarta, 30 Oktober 2018 – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode Triwulan III (Juli – September) Tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp 173,8 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,6% apabila dibandingkan dengan periode Triwulan III Tahun 2017 (Rp 176,6 triliun). Namun demikian realisasi investasi selama Januari – September Tahun 2018 untuk PMDN dan PMA (Rp 535,4 triliun), naik 4,3% dibanding periode yang sama tahun 2017 (Rp 513,2 triliun).

“Fluktuasi nilai tukar USD yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan USD di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan Periode Januari-September 2018, perang dagang Amerika Serikat antara R.R. Tiongkok dan negara lain, menyebabkan investor bersifat “wait and see” dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan, sehingga realisasi investasi Triwulan III 2018 turun dibanding periode yang sama tahun 2017demikian kata Thomas Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, 30 Oktober 2018.

Selama Triwulan III Tahun 2018, realisasi PMDN (Rp 84,7 triliun) naik 30,5% dibanding periode yang sama tahun 2017 (Rp. 64,9 triliun), dan PMA (Rp. 89,1 triliun) turun 20,2% dibanding periode yang sama pada tahun 2017 (Rp 111,7 triliun).

BKPM juga mencatat realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (Rp 29,3 triliun, 16,8%); DKI Jakarta (Rp 26,2 triliun, 15,1%); Banten (Rp 16,1 triliun, 9,3%), Jawa Tengah (Rp 14,3 triliun, 8,2%); dan Jawa Timur (Rp 11,5 triliun, 6,6%).

Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 30,4 triliun, 17,5%), Listrik, Gas, dan Air (Rp 28,6 triliun, 16,5%), Pertambangan (Rp 16,1 triliun, 9,3%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 13,6 triliun, 7,8%); dan Industri Makanan (Rp 13,3 triliun, 7,6%);

Lima besar negara asal PMA adalah: Singapura (US$ 1,6 miliar, 24,2%); Jepang (US$ 1,4 miliar, 21,2 %); Hongkong, RRT (US$ 0,5 miliar, 7,6%); Malaysia (US$ 0,5 miliar, 7,6%) dan R.R. Tiongkok (US$ 0,5 miliar, 7,6%).

Thomas Lembong menambahkan, “Turunnya realisasi investasi Triwulan III tahun 2018 tentu akan menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. Pemerintah akan mengkaji dan mengevaluasi lagi kebijakan-kebijakan yang dianggap mengganggu stabilitas investasi. Pemerintah juga akan mengantisipasi faktor-faktor eksternal yang mungkin akan berdampak pada realisasi investasi di Indonesia kedepannya seperti krisis ekonomi yang terjadi di negara berkembang seperti Turki dan Argentina. Antisipasi ini perlu dilakukan untuk mencegah para investor menarik kembali modal yang telah diinvestasikan melalui pasar modal ataupun pasar uang.”

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal - BKPM, Farah Ratnadewi Indriani menjelaskan, realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada Triwulan III Tahun 2018 mencapai 213.731 orang dengan rincian sebanyak 89.622 orang pada proyek PMDN dan sebanyak 124.109 orang pada proyek PMA. Ia juga menjelaskan tentang sebaran investasi di luar Jawa tercatat sebesar Rp 75,8 triliun atau setara dengan 43,6% dari total investasi Triwulan III Tahun 2018.

“Peluang tenaga kerja terampil di Indonesia terbuka lebar dengan masuknya perusahaan-perusahaan dengan bidang usaha baru yang menggunakan lebih banyak teknologi. Untuk meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga kerja Indonesia akan dilakukan selain melalui lembaga-lembaga pelatihan milik pemerintah juga akan diintensifkan kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka pelatihan tenaga kerja Indonesia,” demikian penjelasan dari Farah Ratnadewi Indriani. 

Untuk periode Januari – September Tahun 2018 dari total realisasi investasi sebesar Rp 535,4 triliun, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (Rp 88,4 triliun, 16,5%); DKI Jakarta (Rp 85,0 triliun, 15,9%); Banten (Rp 46,1 triliun, 8,6%); Jawa Tengah (Rp 41,9 triliun, 7,8%); dan Jawa Timur (Rp 36,1 triliun,6,8%).

Berdasarkan sektor usaha, (5 besar) realisasi investasi (PMDN & PMA) adalah: Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 70,7 triliun, 13,2 %); Listrik, Gas, dan Air (Rp 68,7 triliun, 12,8%); Pertambangan (Rp 58,5 triliun, 10,9 %); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 57,1 triliun, 10,7%); dan Industri Makanan (Rp 43,1 triliun, 8,1%).

Sedangkan realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah: Singapura (US$ 6,7 miliar, 30,6%); Jepang (US$ 3,8 miliar, 17,4%); R. R. Tiongkok (US$ 1,8 miliar, 8,2%); Hongkong, RRT (US$ 1,6 miliar, 7,3%); dan Korea Selatan (US$ 1,4 miliar, 6,4%).


https://kominfo.go.id/content/detail/15209/realisasi-investasi-pma-dan-pmdn-januariseptember-2018-naik-43/0/artikel_gpr